Sabtu, 25 Oktober 2014

Ini lah sosok Tutankhamun, raja mesir masa lampau (Foto: Howitworksdaily)
Pharaoh adalah raja mesir yang hidup saat peradaban mesir berjaya. Bagi penggemar sejarah, fakta apa pun mengenai Tutankhamun (1336 SM – 1327 SM) menjadi menarik. Namun, bukan hanya untuk penggemar sejarah saja. Kalangan umum bisa mendapatkan hal baru yang akhirnya diketahui mengenai sosok Pharaoh paling terkenal ini karena perkembangan teknologi.

Okezone berupaya merangkum apa saja fakta baru yang diketahui dari sosok Tutankhamun sebagaimana melansir dari Howitworksdaily, Jumat (25/10/2014). Hal ini menjadi menarik karena sejak pertama ditemukan makamnya pada 1922, Tutankhamun ternyata dipersepsi keliru oleh masyarakat luas.

Penyebab Kematian

Ahli sejarah dan masyarakat awam banyak menduga-duga penyebab kematian raja mesir yang meninggal pada usia sekitar 17 tahun ini. Dengan bantuan teknologi computerized tomography scan (CT scan) peneliti berhasil melakukan otopsi virtual pada jasad berusia 3 ribu tahun.

Proses CT scan tersebut menghasilkan computer generated image (CGI) yang memungkinkan peneliti mendapatkan jaringan tubuh dan tulangnya. Dallas Campbell, presenter acara dokumenter di BBC mengenai Tutankhamun yang juga meneliti tubuh Tutankhamun mengatakan ia dan timnya mendapatkan gambar yang belum pernah diketahui sebelumnya.

Dallas mengatakan, setelah melihat ribuan gambar disimpulkan bahwa patah tulang di bagian femoral sebelah atas lututnya sebagai penyebab kematian. Dallas pun melanjutkan pada saat itu belum ada antibiotik sehingga jika ada cedera sedikit di bagian itu bisa berakibat fatal.

Asal-Usul Keluarga

Persepsi sejarawan sejak lama adalah raja ini sebagai sosok kuat dan tampan. Namun, teknologi peralatan forensik dan pengetesan DNA menunjukan siapa sebenarnya Pharaoh muda ini. Dallas dan timnya mendapatkan fakta mengejutkan kalau Tutankhamun merupakan anak dari sepasang kakak adik, alias inses.

“Walau sulit melakukan pengujian DNA pada mumi purba karena DNA nya sangat rentan, kami berhasil menelusuri garis keturunan untuk mencari tahu siapa ayahnya. Kami pun menguji mumi lain yang kami ketahui dan mulai mencari kesamaan. Selanjutnya, kami melihat DNA di bagian mitochondrial untuk mencari garis ibu,” jelasnya.

Kesimpulan Dallas dari hasil pengujian DNA adalah ayah dan ibunya bersaudara dan mereka melakukan itu karena ingin garis keturunan murni. Namun, mereka tidak punya pengetahuan kalau hal tersebut menyalahi aturan genetis.

Bentuk Fisik

Pharaoh Tutankhamun memiliki penyakit genetis tulang dan penyakit club foot sehingga membuatnya tidak bisa berjalan.
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar